Kamis, 13 Oktober 2011

11 Aturan Dasar Membesarkan Anak ala Nanny Stella

KOMPAS.com – Penonton setia acara Nanny 911 pasti tak asing dengan nama Nanny Stella. Acara ini memiliki banyak penonton karena para nanny yang terlibat harus membantu keluarga tersebut mencapai kerja sama dan mengubah kekacauan menjadi ketenangan hanya dalam waktu 7 hari.

Beberapa waktu lalu, Nanny Stella mengunjungi Jakarta untuk berbagi 11 aturan dasar (11 Commandments) dalam membesarkan anak. Aturan-aturan ini ia buat bersama salah seorang sahabatnya, Nanny Deb, yang juga ikut dalam acara tersebut. Pengalamannya selama kurang lebih 15 tahun dalam mengasuh anak, ditambah pendidikannya selama 2 tahun di National Nursery Education Board membuatnya percaya diri untuk menerbitkan 11 aturan dasar ini. Menurutnya, aturan dasar ini lintas usia, lintas negara, tidak situasional, tidak emosional, absolut, dan dibuat untuk menghindari tindakan-tindakan buruk yang bisa saja terjadi di masa mendatang.

Berikut adalah 11 aturan tersebut, yang disampaikan Nanny Stella dalam seminarnya di JITEC, Mangga Dua Square, Jakarta, Sabtu (7/12/09) lalu.

1. Bersikap konsisten
Tidak artinya tidak. Ya, artinya ya. Jika Anda ingin memberlakukan “timeout” kepada anak Anda, lakukanlah. Jangan berhenti atau membatalkan hal tersebut hanya karena ada gangguan.

2. Setiap tindakan punya konsekuensi
Tingkah laku yang baik mendapat imbalan. Tingkah laku buruk mendapat hukuman. Berikan penjelasan jika memang ada imbalan untuk sesuatu yang baik yang ia lakukan, atau hukuman jika ia melakukan kesalahan. Misal, Anda sekeluarga akan berlibur ke tempat liburan yang menyenangkan jika anak bisa meraih angka bagus di rapor. Atau, jika malas belajar, ia akan tinggal kelas.

3. Katakan seperti apa yang Anda inginkan
Berpikirlah sebelum bicara, atau rasakan akibatnya. Jika si anak pernah melanggar perintah Anda, maka hukumannya pun harus jelas, dan Anda harus melakukan hukuman tersebut. Jika Anda melanggar sistem ganjaran Anda sendiri, maka si anak akan terbiasa mengabaikan hukuman yang Anda tetapkan untuk hal-hal lain. Bersiaplah, karena hal ini akan berujung pada pembangkangan.

4. Orangtua bekerja sama sebagai satu tim
Kalau Anda dan pasangan tidak saling setuju dalam satu hal, anak Anda tidak akan tahu siapa yang harus ia dengarkan. Hasilnya, ia tak akan mendengarkan siapa pun. Ini tak hanya berlaku untuk Anda dan pasangan saja, tetapi juga untuk semua orang yang berada di tempat Anda membesarkan si anak. Entah itu pengasuh, ibu-ayah, kakek-nenek, paman-bibi, semua yang terlibat dengan si anak. Jangan sampai ada yang memiliki kata-kata yang saling bertolak belakang, karena anak bisa bingung dan malah berakibat buruk baginya.

5. Jangan berjanji jika tak bisa ditepati
Kalau Anda menjanjikan sesuatu kepada si anak, pastikan janji tersebut terpenuhi. Jika Anda tak pasti bisa memberikan janji tersebut kepada anak, lebih baik jangan dikatakan. Karena ingkar janji bisa jadi hal yang sangat menyakitkan untuk anak.

6. Dengarkan anak-anak Anda
Akui perasaan mereka. Katakan, “Ibu mengerti”, tapi ucapkan dengan sungguh-sungguh, lalu luangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan Anda. Karena mereka butuh orang yang bisa dan mau mendengarkan keluh-kesah mereka. Jika mereka bersandar kepada orang yang salah, hasilnya bisa menjadi hal yang tak benar untuknya. Cobalah untuk menjadi sahabat mereka dan dengarkan apa yang mereka rasakan. Rasakan nikmatnya menjadi orang terdekat yang mengerti mereka.

7. Tentukan rutinitas
Rutinitas membuat anak Anda merasa aman dan memberi struktur terhadap waktu yang mereka miliki. Namun tak selalu berarti harus mengikuti jadwal sesuai jam. “Rutinitas itu penting, agar anak-anak jadi tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Tak perlu berdasarkan jam, berdasarkan rutinitas juga bisa. Dengan demikian mereka belajar keteraturan. Misalnya, usai bermain di sore hari, mereka mandi, makan malam, sikat gigi, cuci kaki, lalu tidur,” ujar Nanny Stella.

8. Rasa hormat berlaku dua arah
Kalau Anda tidak menghormati anak Anda, mereka tidak akan menghormati Anda. Hukumnya “perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan”. Menghormati mereka dengan memberikan apa yang menjadi hak mereka tanpa menunda, juga mendengarkan apa yang mereka ingin katakan.

9.Penguatan positif lebih baik dari penguatan negatif
Sanjungan, pujian, dan kebanggaan jauh lebih bermanfaat daripada bersikap nyinyir, negatif, dan mengacuhkan. Lebih baik mengucapkan penguatan positif kepadanya untuk menyampaikan maksud Anda, bukan menunjuk ke suatu kata sifat yang melabeli. Misalnya, “Mama senang sekali melihat usaha kamu meningkatkan nilai Matematika kamu” lebih baik ketimbang, “Kamu pintar. Nilai Matematika kamu sudah naik 1 angka di rapor”. Ketika Anda melabeli suatu titik, ia akan berhenti di sana dan tidak berusaha untuk berkembang.

10. Tingkah laku adalah hal yang universal
Tingkah laku yang baik diterima oleh siapa pun. Contohkan padanya untuk mengucapkan “terima kasih, tolong, atau maaf” kepada orang-orang yang bersinggungan. Di mana pun, sopan-santun selalu diperlukan. Ajarkan tata krama kepadanya lewat tindakan Anda. Anak seperti kaset kosong yang merekam apa pun yang mereka lihat dari orang-orang, atau apa yang ia saksikan. Maka, berikan contoh terbaik kepadanya.

11. Definisikan peran Anda sebagai orangtua
Bukan tugas Anda untuk membuat anak menempel pada Anda. Tugas Anda adalah mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia luar, dan membiarkannya menjadi diri sendiri. Jangan selalu menempel dan membantunya mengerjakan segala hal. Sesekali ia pun harus belajar menghadapi rasa sakit hati, rasa gagal, juga rasa tak mampu. Ini penting agar ia bisa mencari jalan untuk mengatasi keterbatasannya.

NAD

Rabu, 12 Oktober 2011

10 ALASAN BAIK MENGAPA KITA PERLU BERDOA DENGAN TEKUN

1. Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stress

2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil
3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa
4. Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun
5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo)
6. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahan nya sendiri
7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri
8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan
9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk
10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates